Sunday, November 10, 2013

KURANG KOORDINASI SEBAGAI PENYEBAB TUJUAN ORGANISASI TIDAK TERCAPAI


 Latar Belakang
Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan (Pusintek) merupakan unit esselon II yang berada pada Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan. Memiliki tugas untuk mengkoordinasikan penggunaan teknologi informasi pada seluruh kementerian keuangan. Pusintek memiliki Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2013 antara lain melakukan pengelolaan layanan TIK yang prima. Dalam mewujudkan pencapaian tujuan tersebut Pusintek memerlukan sinergi optimal satuan-satuan kerja yang ada di bawahnya. Pusintek memiliki 4 bidang teknis, Bidang Perencanaan Kebijakan dan Arsitektur TIK (PKTIK), Pengembangan Sistem Informasi (PSI), Pengelolaan TIK (PTIK), dan Bidang Operasional TIK (OPTIK), serta 1 Bagian Tata Usaha (TU) sebagai supporting unit.
Pengelolaan layanan TIK yang prima melibatkan 4 bidang teknis dan bagian Tata Usaha melalui Sistem Manajemen Layanan TIK berbasis ISO 20000. Pelaksanaan ISO 20000 mengalami kendala-kendala antara lain Pertama, keempat bidang teknis cenderung melakukan pekerjaan tanpa memperhatikan tujuan organisasi, yaitu mewujudkan pengelolaan layanan TIK yang prima, hal ini dilihat dari usaha masing-masing satuan kerja yang berorientasi pada tujuan-nya serta kerapkali membawa “bendera” bidang apabila berhubungan dengan pelanggan. Selain itu hasil assesment konsultan ISO 20000 menyatakan bahwa satuan-satuan kerja bertindak silo, tidak membentuk sistem yang terintegrasi. Kedua, ISO 20000 merupakan proses yang mengalir, output suatu bidang merupakan input bagi bidang lainnya dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Tidak memperhatikan aturan atau memiliki persepsi sendiri dan tidak dikonfirmasi atas framework ISO 20000 menyebabkan tujuan tidak tercapai. Ketiga, terjadi komunikasi yang kurang efektif antar pimpinan (esselon 2, 3, dan 4) dan antara pimpinan dengan bawahan. Komunikasi yang tidak efektif menjadi salah satu faktor gagalnya tercipta koordinasi yang baik. Saat ini komunikasi pekerjaan banyak berjalan melalui mekanisme disposisi. Kita ketahui bersama mekanisme disposisi ini banyak menyebabkan bias informasi.

Peran PT POS Indonesia sebagai BUMN Transportasi, Pergudangan, dalam Menunjang Perekonomian Indonesia


BAB  I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG

BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN merupakan salah satu pelaku kegiatan bisnis dalam sistem perekonomian Indonasia, karena itu BUMN mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan perekonomian guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
BUMN dapat berbentuk Perusahaan Perseroan (persero), dan Perusahaan Umum (Perum), semua bentuk tersebut dapat disesuaikan dengan karekteristik  dan apa yang akan dikerjakan oleh BUMN tersebut.
BUMN didirikan merupakan implementasi dari pasal 33 UUD RI yaitu cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara, dan maksud awal dari pendirian BUMN di Indonesia adalah melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, agen pembangunan, dan nasionalisasi perusahaan asing. BUMN juga memiliki arti penting dalam perekonomian Bangsa Indonesia, arti penting tersebut adalah sebagai berikut: