Thursday, December 12, 2013

Kupas Artikel “Optimisme dari Tepi Pesanggrahan”

Artikel “optimisme dari Tepi Pesanggrahan” mendeskripsikan upaya entrepreneurship dari seorang warga Karang Tengah Jakarta Selatan bernama H. Chaerudin atau dikenal Bang Idin dalam melakukan konservasi lingkungan di bantaran Sungai Pesanggrahan. Berawal dari rasa kesal atas kondisi sungai Pesanggrahan yang saat itu rusak parah, kotor, dan berbau. Dilanjutkan dengan langkah riil melakukan perjalanan dari hulu sungai Pesanggrahan (Gunung Pangrango) sampai hilir (Jakarta Utara). Dari penyusuran tersebut didapat ribuan rumah dibangun membelakangi sungai dengan sungai sebagai “tempat buang sampah”, selain itu dilakukan pencatatan jenis pohon, ikan dan satwa yang tersisa. Khusus bang Idin menyoroti kerusakan rumpun bambu pada bantaran sungai yang dianggap mampu menjaga kelestarian mata air sekaligus penyaring dan penyerap racun.
Upaya riil setelah penyusuran sungai adalah melakukan pembersihan sampah di bantaran sungai, melakukan diskusi dengan warga perihal bagaimana menjaga sungai, melakukan penghijauan sungai dengan aneka tanaman khususnya bambu. Membentuk kelompok tani Bambu Kuning yang selanjutnya berkembang menjadi Kelompok Tani Lingkungan Hidup (KTLH) Sangga Buana. Sampai dengan saat ini KTLH Sangga Buana mengelola 120 hektar kawasan disekitar Sungai Pesanggrahan diantaranya Hutan Kota Sangga Buana. Usaha bang Idin bersama KTLH Sangga Buana telah menghasilkan lingkungan Sungai Pesanggrahan yang lebih baik. Bekerjasama dengan PT Intiland Development Tbk untuk tetap mempertahankan keaslian bantaran sungai. Kerjasama tersebut antara lain dengan melakukan pembangunan dan penataan perumahan dan jaringan saluran air dengan konsep hijau. Selain itu KTLH juga mengembangkan usaha pengelolaan sampah untuk menghasilkan nilai yang lebih ekonomis.


Konsep Kewirausahaan
Konsep-konsep kewirausahaan dalam artikel tersebut diantaranya konsep motivasi, Percaya Diri, Ide, dan Kreativitas. Motivasi merupakan suatu kesatuan faktor yang dibutuhkan pada diri seorang untuk tumbuh sebagai seorang entrepreneur. Berawal dari rasa kesal atas lingkungan sungai Pesanggrahan yang kotor, niat untuk memperbaiki dan rasa memiliki sungai sedari kecil telah menumbuhkan motivasi yang amat besar pada Chaerudin untuk melakukan sendiri konservasi sepanjang bantaran sungai Pesanggrahan. Selanjutnya konsep Percaya diri terlihat jelas dalam artikel ini. Percaya diri merupakan kombinasi antara sikap dan keyakinan pada diri seseorang untuk membangun kemantapan hati, mampu menjalankan pekerjaan dengan baik (sukses). Rasa percaya Diri Chaerudin terbentuk atas pengetahuan tentang sungai yang dimilki sejak kecil, kemampuan bercocok tanam, sikap mental jawara yang dimilki sampai dengan rasa haus akan belajar. Motivasi dan Keprcayaan dirinya terlihat dari idenya untuk melakukan konservasi sungai Pesanggrahan.

Selain itu ciri-ciri kewirausahan terlihat jelas dalam artikel tersebut. Kewirausahaan merupakan proses menciptakan sesuatu yang memiliki nilai lebih baik. Dalam prosesnya dilakukan dengan mengerahkan waktu dan upaya, disertai dengan resiko sosial, lingkungan maupun psikologis untuk meraih imbalan dalam wujud nominal maupun kepuasan pribadi. Chaerudin adalah seorang entrepreneur menilik dari memiliki ide untuk melakukan penghijauan pada sungai Pesanggrahan, kreatif dan inovatif mewujudkan ide-ide tersebut melalui langkah nyata pembersihan sampah, penanaman aneka pohon terutama bambu.
Ciri berikutnya dari Entrepreneur adalah memiliki kepercayaan Diri, tidak tergantung dan bersikap optimis. Siapa yang menyangka pria tidak lulus SD mampu menjadi pelopor konservasi lingkungan dan pendiri Kelompok Tani Lingkungan Hidup Sangga Buana. Percaya diri itulah kuncinya. Menguasai ilmu cocok tanam, mengenal lingkungan sungai Pesanggrahan dengan baik sejak kecil. Tentunya diperlukan biaya tidak sedikit untuk mencari aneka bibit pohon yang ditanam pada bantaran sungai Pesanggrahan, pun halnya dengan bibit ikan yang sengaja dibiakan alami di sungai. Biaya dari manakah itu? Kemandirian, itu kuncinya. Chaerudin berani berkorban dari kantung pribadinya untuk mewujudkan mimpinya melakukan menata suangai Pesanggrahan. Perlu waktu 20 tahunan untuk mewujudkan hal tersebut. Jika bukan karena sikap optimis yang selalu dikedepankan, tidak mungkin konservasi sungai Pesanggrahan dapat dilihat seperti sekarang ini.
 Keberanian jelas diperlukan, “marah-marah” kepada warga yang senantiasa bandel mengotori sungai sampai dengan bertemu dengan fihak-fihak tertentu yang merasa terusik dengan tindakan yang dilakukan olehnya. Keberanian tersebut merupakan perwujudan dari mental Jawara  yang dimiliki oleh bang Idin. Keberanian juga yang menyebabkan beliau berani mengambil resiko bersitegang dengan warga, mengorbankan kehidupan normal untuk berbakti kepada alam. Disamping itu, ciri entrepreneur sebagai Pekerja keras, ulet dan berpandangan ke depan.

Kesimpulan
Terakhir dari uraian konsep kewirausahaan pada artikel “Optimisme dari Tepi Pesanggrahan” adalah Output dari entrepreneurship yang dikembangkan oleh Chaerudin. Lingkungan Sungai Pesanggrahan yang hijau, relatif bersih, air sungai yang tidak berbau, Hutan  Kota Sangga Buana, sampai dengan Kelompok Tani Lingkungan Hidup Sangga Buana yang telah memiliki banyak anggota. Terlihat dari Semua ciri-ciri yang telah dikemukanan di depan sampai dengan output yang telah dicapai, membuktikan bahwa Si Pitung dari Kali Pesanggrahan, Haji Chaerudin, adalah seorang Entrepreneur yang top.

Artikel Kompas:
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/11/29/0908227/Optimisme.dari.Tepi.Pesanggrahan


No comments:

Post a Comment