Thursday, December 12, 2013

Sinergi BUMN dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan



BAB  I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG

Salah satu wujud dari peran pemerintah sebagai penyelenggara negara adalah menjadi penyedia barang/jasa kepada masyarakat. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui penyediaan sendiri melalui lembaga pemerintah, membentuk suatu badan usaha (Badan Usaha Milik Negara), dan melalui kerjasama dengan pihak swasta/asing. Ketiga model penyediaan barang/jasa tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Penyediaan barang/jasa melalui peran langsung pemerintah dilakukan dengan membentuk Kementerian dan Lembaga-lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND). Badan usaha milik pemerintah dibentuk dengan berdasarkan mekanisme tersendiri yang lebih menonjolkan aspek-aspek swasta dalam pengelolaannya. Sedangkan kerjasama dengan swasta dilakukan apabila penyediaan barang/jasa dimaksud telah dilakukan juga oleh swasta.
Umumnya barang/jasa yang harus disediakan oleh pemerintah berupa barang publik saja, yakni barang/jasa yang memiliki nilai ekslusif sulit serta dikonsumsi secara kolektif. Hal ini dilakukan oleh pemerintah, karena pada umumnya swasta enggan terlibat dalam penyediaan barang/jasa tersebut. Contoh barang/jasa publik yang dapat disediakan oleh pemerintah adalah layanan kesehatan, pendidikan, air bersih, infrastruktur jalan, perlindungan keamanan dan lainnya.
Salah satu dari sekian banyak masalah penyediaan barang/jasa publik yang dikelola tidak optimal oleh negara adalah bidang infrastruktur, khususnya jalan. Infrastruktur jalan masih tersedia pada wilayah-wilayah tertentu. Di jawa kondisi jalannya sudah cukup memadai, namun jika kita perhatikan wilayah-wilayah lain diindonesia, masih cukup memprihatinkan. Dalam kondisi tertentu pemerintah kewalahan untuk melakukan pemenuhan barang publik berupa jalan. Hal tersebut terjadi karena pembiayaan yang cukup tinggi untuk membangun infrastruktur jalan. APBN memiliki banyak hal untuk dibiayai. Biaya material, pembebasan lahan, maintenance serta hal lainnya turut menyebabkan pemerintah terkesan lambat menangani permasalahan ini.
Disamping permasalahan tersebut menurut penulis niat dan keinginan pemimpin baik pusat maupun daerah untuk melakukan pembangunan infrastruktur jalan adalah hal yang terpenting. Tidak dilakukan pembangunan boleh jadi disebabkan ketidaktahuan pemimpin atas lokasi yang tidak memiliki infrastruktur jalan baik. Hal tersebut disebabkan karena pemimpin tidak mengetahui dengan baik wilayahnya.
Diperlukan peran dari BUMN swasta untuk membantu pemerintah membangun infrastruktur jalan. Swasta terlihat mulai aktif melakukan pembangunan infrastruktur jalan, khususnya pada swasta yang bergerak dalam bidang properti. Namun sifatnya masih terbatas pada area tertentu dan jenis jalan yang dibangun adalah yang skala kecil. Kebanyakan dana yang digunakan oleh swasta untuk melakukan pembangunan infrastruktur jalan berasal dari dana CSR.
Lain swasta lain BUMN. BUMN telah banyak terlibat dalam pembangunan infrastruktur jalan, termasuk mengerjakan pembangunan jalan itu sendiri. Namun proses pengerjaannya tidak murni berasal dari BUMN melainkan masih tetap menggunakan dana APBN. Sehingga tetap tidak mengurangi keterbatasan pemerintah dalam melakukan pembangunan infrastruktur jalan.

B.   POKOK PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang diatas maka pokok permasalahan yang akan diambil dalam paper ini adalah “Keterbatasan Pemerintah dalam pembangunan infrastruktur jalan”.




BAB II
ANALISA


A.   PERAN BUMN

BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN merupakan salah satu pelaku kegiatan bisnis dalam sistem perekonomian Indonasia, karena itu BUMN mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan perekonomian guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
BUMN dapat berbentuk Perusahaan Perseroan (persero), dan Perusahaan Umum (Perum), semua bentuk tersebut dapat disesuaikan dengan karekteristik  dan apa yang akan dikerjakan oleh BUMN tersebut.
BUMN didirikan merupakan implementasi dari pasal 33 UUD RI yaitu cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara, dan maksud awal dari pendirian BUMN di Indonesia adalah melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, agen pembangunan, dan nasionalisasi perusahaan asing. BUMN juga memiliki arti penting dalam perekonomian Bangsa Indonesia, arti penting tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Perintis dalam penyediaan barang/jasa dibidang-bidang produksi yang belum cukup atau kurang merangsang prakarsa dan minat swasta;
2.      Pengelola dan pengusaha di bidang-bidang produksi yang penting bagi negara;
3.      Pengelola dan pengusaha di bidang-bidang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak;
4.      Imbangan bagi kekuatan pasar pengusaha swasta;
5.      Pelengkap penyediaan barang-barang dan jasa yang belum cukup disediakan oleh swasta dan koperasi;
6.      Penunjang pelaksanaan kebijaksanaan negara;

 
Dalam visi misi kementrian BUMN disebutkan 5 peran BUMN, sebagai berikut :

1.      Sebagai soko guru ekonomi nasional à peran BUMN sebagai perpanjangan tangan pemerintah bisa digerakan utk keperluan-keperluan khusus à mis: saat krisis pangan, saat krisis energi, termasuk krisis ekonomi 10 thn lalu à BUMN tampil di depan.
2.      Sebagai penghasil keuntungan melakukan usaha komersial untuk membantu penerimaan keuangan negara à 2010 BUMN diperkirakan mampu menyumbang Rp 120 triliun dan 2011 Rp 130 -140 triliun kepada APBN à belum begitu besar dibandingkan dengan asset BUMN yang sekitar Rp 2.950 triliun atau 40 persen dari PDB nasional.
3.      Pelaksana PSO (public service obligation) atau pelayanan umum, yang termasuk di dalamnya Pertamina, apakah itu PLN, apakah itu BULOG, Kereta Api dan sebagainya à PSO adalah tugas utama pada BUMN à BUMN PSO tidak boleh di IPO kan.
4.      Penghelaan, yaitu menghela usaha kecil, sektor ekonomi mikro menengah dan kecil, mikro kecil dan menengah untuk dapat lebih cepat bertumbuh kembang sama dengan BUMN-BUMN yang sudah kelas menengah atau kelas besar lainya.
5.      Kepeloporan à sebagai pioner, pertama, pioneer untuk remote area (daerah yang sulit dijangkau) dalam skala atau kepentingan bisnis sebagaimana swasta, kedua kepeloporan di dalam sektor atau jenis usaha.


B.   SEKTOR-SEKTOR BUMN

Terdapat kurang lebih 141 BUMN sampai dengan tahun 2013. Daftar serta Bidang kerjanya sebagai berikut:

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
1
 Perum Perhutani(Persero)
2
 Perum Perikanan Indonesia
3
 PT Inhutani I(Persero)
4
 PT Inhutani II (Persero)
5
 PT Inhutani III (Persero)
6
 PT Inhutani IV (Persero)
7
 PT Inhutani V (Persero)
8
 PT Perikanan Nusantara(Persero)
9
 PT Perkebunan Nusantara I (Persero)
10
 PT Perkebunan Nusantara II (Persero)
11
 PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
12
 PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
13
 PT Perkebunan Nusantara V (Persero)
14
 PT Perkebunan Nusantara VI (Persero)
15
 PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)
16
 PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero)
17
 PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)
18
 PT Perkebunan Nusantara X (Persero)
19
 PT Perkebunan Nusantara XI (Persero)
20
 PT Perkebunan Nusantara XII (Persero)
21
 PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero)
22
 PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
23
 PT Pertani (Persero)
24
 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
25
 PT Sang Hyang Seri (Persero)



Pertambangan dan Penggalian
26
 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
27
 PT Bukit Asam (Persero) Tbk
28
 PT Pertamina (Persero)
29
 PT Sarana Karya(Persero)
30
 PT Timah (Persero) Tbk



Industri Pengolahan
31
 Perum Percetakan Negara Indonesia
32
 Perum Percetakan Uang Republik Indonesia
33
 PT Balai Pustaka (Persero)
34
 PT Barata Indonesia (Persero)
35
 PT Batan Teknologi (Persero)
36
 PT Bio Farma (Persero)
37
 PT Boma Bisma Indra (Persero)
38
 PT Cambrics Primissima (Persero)
39
 PT Dahana (Persero)
40
 PT Dirgantara Indonesia (Persero)
41
 PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
42
 PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)
43
 PT Garam (Persero)
44
 PT Indofarma (Persero) Tbk
45
 PT Industri Gelas (Persero)
46
 PT Industri Kapal Indonesia (Persero)
47
 PT Industri Kereta Api (Persero)
48
 PT Industri Sandang Nusantara (Persero)
49
 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)
50
 PT Kertas Kraft Aceh (Persero)
51
 PT Kertas Leces (Persero)
52
 PT Kimia Farma (Persero) Tbk
53
 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
54
 PT LEN Industri (Persero)
55
 PT PAL Indonesia (Persero)
56
 PT Pindad (Persero)
57
 PT Pradnya Paramita (Persero)
58
 PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero)
59
 PT Semen Baturaja (Persero)
60
 PT Semen Indonesia
61
 PT Semen Kupang (Persero)




Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin
62
 PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk
63
 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)



Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, dan Daur Ulang,
Pembuangan Pembersihan Limbah dan Sampah
64
 Perum Jasa Tirta I
65
 Perum Jasa Tirta II



Konstruksi
66
 Perum Pembangunan Perumahan Nasional
67
 PT Adhi Karya (Persero) Tbk
68
 PT Amarta Karya(Persero)
69
 PT Brantas Abipraya (Persero)
70
 PT Hutama Karya (Persero)
71
 PT Istaka Karya(Persero)
72
 PT Nindya Karya (Persero)
73
 PT Pembangunan Perumahan (Persero)
74
 PT Pengerukan Indonesia (Persero)
75
 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk



Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Motor
76
 Perum Bulog
77
 PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero)
78
 PT PP Berdikari (Persero)
79
 PT Sarinah (Persero)



Transportasi dan Pergudangan
80
 Perum DAMRI
81
 Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta
82
PT Angkasa Pura I (Persero)
83
 PT Angkasa Pura II (Persero)
84
 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
85
 PT Bhanda Ghara Reksa (Persero)
86
 PT Djakarta Lloyd (Persero)
87
 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
88
 PT Jasa Marga (Persero) Tbk
89
 PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero)
90
 PT Kawasan Industri Makasar (Persero)
91
 PT Kawasan Industri Medan (Persero)
92
 PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma (Persero)
93
 PT Kereta Api Indonesia (Persero)
94
 PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)
95
 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
96
 PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
97
 PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)
98
 PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
99
 PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)
100
 PT Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam(Persero)
101
 PT Pos Indonesia (Persero)
102
 PT Varuna Tirta Prakasya (Persero)



Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
103
 PT Hotel Indonesia Natour (Persero)



Informasi dan Komunikasi
104
 Perum LKBN ANTARA
105
 Perum Produksi Film Negara
106
 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk



Jasa Keuangan dan Asuransi
107
 Perum Jamkrindo
108
 PT Asabri (Persero)
109
 PT Askrindo (Persero)
110
 PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero)
111
 PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
112
 PT Asuransi Jasa Rahardja (Persero)
113
 PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
114
 PT Asuransi Kesehatan Indonesia (Persero)
115
 PT Bahana PUI (Persero)
116
 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
117
 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
118
 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
119
 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
120
 PT Danareksa (Persero)
121
 PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero)
122
 PT PANN Multi Finance (Persero)
123
 PT Pegadaian(Persero)
124
 PT Permodalan Nasional Madani (Persero)
125
 PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)
126
 PT Reasuransi Umum Indonesia (Persero)
127
 PT Taspen (Persero)
128
 PT Jamsostek



Real Estate
129
 PT Bali Tourism & Development Corporation (Persero)
130
 PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero)



Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis
131
 PT Bina Karya (Persero)
132
 PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)
133
 PT Energy Management Indonesia (Persero)
134
 PT Indah Karya (Persero)
135
 PT Indra Karya (Persero)
136
 PT Sucofindo (Persero)
137
 PT Survey Udara Penas (Persero)
138
 PT Surveyor Indonesia (Persero)
139
 PT Virama Karya (Persero)
140
 PT Yodya Karya (Persero)

C.   SINERGI BUMN


Untuk mengatasi permasalahan keterbatasan pemerintah dalam melakukan pembangunan infrastruktur jalan dapat melalui Sinergi BUMN. Sinergi BUMN adalah kerjasama antar BUMN, antara BUMN dengan Pemerintah Daerah, dan atau dengan swasta untuk melakukan pembangunan pada bidang tertentu. Harapannya dengan terjadi sinergi antar BUMN dapat meningkatkan peran riil BUMN dalam pembangunan.
Contoh Sinergi BUMN dalam pembangunan jalan antara lain dalam proses pengerjaan Tol Bali Mandara. Tol Bali Mandara (Bali yang Agung) merupakan jalan tol yang beroperasi antara Tanjung Benoa – Ngurah Rai – Nusa Dua Bali. Jalan tol ini menghubungkan wilayah selatan Pulau Bali (kawasan Nusa Dua) dengan wilayah Kecamatan Denpasar Selatan, tepatnya kawasan Pelabuhan Benoa. Selain kedua wilayah ini, jalan tol ini juga diberikan akses menuju ke Bandara Internasional Ngurah Rai. Uniknya, Jalan Tol ini selain dipergunakan untuk kendaraan roda 4 atau lebih, juga diperuntukkan bagi kendaraan roda 2 (sepeda motor).
Proyek jalan tol yang memiliki panjang 8,12 Km dan akses tol sepanjang 1,597 Km ini, dikelola oleh PT Jasamarga Bali Tol, yaitu  perusahaan konsorsium BUMN yang terdiri dari PT  Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Pelindo III (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, serta PT Hutama Karya (Persero)
Jembatan tol ini merupakan bukti nyata karya mandiri bangsa Indonesia, karena diinisiasi, dibangun, dan dibiayai dengan sepenuhnya menggunakan sumber daya dalam negeri. Proyek tersebut menghabiskan kurang lebih Rp 2,4 triliun sepenuhnya menggunakan dana perusahaan  dan sumber-sumber pembiayaan dalam negeri dengan komposisi 30 persen dari dana perusahaan dan 70 persen dari pinjaman sindikasi perbankan dalam negeri, tanpa sedikitpun menggunakan dana APBN.
Pembangunan jalan tol tersebut membuktikan bahwa premis BUMN sebagai agent of development dan mesin pertumbuhan ekonomi dapat berjalan, sehingga bukan lagi sebatas jargon politik. Hal tersebut dapat dilihat dari seluruh material dan tenaga kerja yang digunakan dalam pembangunan tol sepenuhnya berasal dari dalam negeri sehingga memberikan multiplier effect yang luas bagi masyarakat. Dari sisi tenaga kerja misalnya, pembangunan jembatan tol Bali telah menyerap sekitar 3.000 pekerja yang terlibat langsung, belum lagi para pekerja yang menyiapkan pasir dari mulai penambangan sampai pada saat menurunkan pasir, pekerja di pabrik besi dan semen yang produksinya juga semakin meningkat.
Disamping itu pembangunan jalan tol tersebut menjadi salah satu bukti dan pemacu bahwa sinergi BUMN mampu menyelesaikan permasalahan pembangunan infrastruktur jalan khususnya ataupun pembangunan bidang lain yang tidak atau kurang optimal ditangani oleh pemerintah.




BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN
Pemerintah memiliki keterbatasan dalam melakukan pembangunan pada sektor-sektor tertentu, antara lain pembangunan infrastruktur jalan. Untuk mengatasi permasalahan keterbatasan pemerintah dalam melakukan pembangunan infrastruktur jalan dapat melalui Sinergi BUMN. Sinergi BUMN adalah kerjasama antar BUMN, antara BUMN dengan Pemerintah Daerah, dan atau dengan swasta untuk melakukan pembangunan pada bidang tertentu. Harapannya dengan terjadi sinergi antar BUMN dapat meningkatkan peran riil BUMN dalam pembangunan.
Salah satu contoh sinergi BUMN adalah proyek pembangunan Tol bali Mandara. Merupakan sinergi antara konsorsium BUMN yang terdiri dari PT  Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Pelindo III (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, serta PT Hutama Karya (Persero). Pembangunan jalan tol tersebut menjadi salah satu bukti dan pemacu bahwa sinergi BUMN mampu menyelesaikan permasalahan pembangunan infrastruktur jalan khususnya ataupun pembangunan bidang lain yang tidak atau kurang optimal ditangani oleh pemerintah




DAFTAR PUSTAKA


Rochim, Abdul. Handout Kuliah: Manajemen BUMN-BUMD. STIA LAN 2002
Ikhsan, Muhammad. Handout Kuliah: Privatisasi dan Teknis kerjasama Perusahaan Publik. STIA LAN 2013
Wikipedia, Badan Usaha Milik Negara, online diakses Rabu, 4 Desember 2013 http://id.wikipedia.org/wiki/BUMN
Kementerian BUMN Online, online diakses 4 Desember 2013, http://www.bumn.go.id/
Ibnu Pura, Tol Bali: Karya Mandiri Bangsa Indonesia Yang Dibangun Tanpa Dana APBN, online diakses Rabu 4 Desember 2013 http://www.setkab.go.id/artikel-10291-.html
Republika online, jalan Tol bali Beroperasi Oktober, online diakses 4 Desember 2013
http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/13/06/10/mo678u-jalan-tol-bali-beroperasi-oktober

No comments:

Post a Comment