Tuesday, April 7, 2009

Masalah Periklanan dan Etika dalam Bisnis

BAB I

PENDAHULUAN


A.
LATAR BELAKANG

Pemasaran merupakan salah satu urat nadi dalam proses bisnis. Segala macam produksi, output dengan hasil terbaik pun tidak akan optimal diserap oleh konsumen jika tidak melakukan kegiatan pemasaran atau memiliki pemasaran yang bagus. Berbagai macam cara dapat dilakukan dalam memasarkan suatu produk sehingga sampai di tangan konsumen. Salah satu yang memiliki peranan penting saat ini adalah penggunaan iklan. Iklan atau periklanan merupakan bagian tak terpisahkan dari bisnis modern. Iklan dianggap sebagai metode yang ampuh untuk menyebarluaskan informasi kepada khalayak mengenai suatu produk yang dihasilkan dalam bisnis.

Aneka ragam iklan mulai dari yang ditayangkan secara tradisional melalui media-media cetak maupun melalui media yang lebih modern seperti radio, televisi dan internet. Kesemuanya itu sedikit banyak telah meningkatkan penjualan dari produk yang telah ditawarkan oleh suatu unit usaha. Dibalik keberhasilan iklan dalam mendongkrak penjualan produk dalam bisnis, terselip beberapa permasalahan yang bermuara pada persoalan etika. Etika yang dimaksud disini adalah dari content serta visualisasi iklan tersebut yang dianggap sebagai pembodohan serta penipuan terhadap konsumen.


B. MASALAH

Beberapa permasalahan terkait dengan iklan dan etika dalam berbisnis dapat penulis ungkapkan beberapa permasalahan sebagai berikut :

Ø Iklan yang ditampilkan tidak mendidik

Ø Iklan yang ditampilkan cenderung menyerang produk lain

Ø Iklan berupa spammer merugikan pengguna internet


BAB II

ANALISA

A. LANDASAN TEORI

Beberapa landasan teori yang digunakan oleh penulis dalam menulis makalah ini adalah sebagai berikut :

Menurut Phillip Kotler (1997), Pemasaran adalah :

“Suatu proses sosial dan manajerial yang mana di dalamnya terdapat individu dan kelompok untuk mendapatkan apa saja yang mereka inginkan dan butuhkan dengan cara menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.

Iklan adalah pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam media massa (surat kabar atau majalah) atau ditempat umum. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka : 2000)

Etika Bisnis adalah penerapan prinsip-prinsip etika yang umum pada suatu wilayah prilaku manusia yang khusus, yaitu kegiatan ekonomi dan bisnis.

Pemasaran adalah proses sosial yang memberikan kepada individu dan kelompok apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk-produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya. (Philip Kotler)

Secara sederhana pemasaran dapat diartikan sebagai pelaksanaan kegiatan perusahaan yang menyarankan atau mengendalikan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen atau pemakai.

B. PEMBAHASAN

Dunia periklanan memang merupakan dunia glamour dalam bisnis modern saat ini, selain sebagai alat promosi kepada konsumen, iklan merupakan salah satu alat komunikasi interaktif antara konsumen dan produsen. Iklan-iklan yang tayangkan secara massal dan intensif kepada masyarakat pada umumnya tidak mendidik, selain itu periklanan memamerkan suatu suasana hedonis dan meterialistis yang pada akhirnya menumbuhkan ideologi konsumerisme. Etika bisnis merupakan penjabaran etika dalam artian seseorang/individu atau kelompok organisasi bertindak secara benar sesuai dengan moral yang dimilikinya.

Penayangan suatu iklan pada ruang publik seharusnya menyandarkan diri pada prinsip utama serta fungsi utama sebuah iklan. Tentunya kita telah mafhum bahwa iklan berfungsi sebagai alat informatif dan persuasif. Iklan yang sesuai dengan etika binis adalah iklan yang penyampaiannya kepada masyarakat sesuai dengan kebenaran, artinya apa-apa yang diinformasikan melalui iklan tersebut memang pada kenyataannya adalah benar. Jika suatu produk memiliki kelemahan-kelemahan tertentu, namun dalam pengiklanan kepada masyarakat di manipulasi sehinga seolah terlihat sempurna, maka jenis iklan seperti ini adalah iklan yang tidak etis.

Selain itu, manipulasi dalam periklanan juga merupakan hal yang cukup merugikan nbagi konsumen. Manipulasi disini diartikan sebagi tindakan yang dilakukan oleh si pengiklan terhadap si konsumen untuk membeli produk yang dihasilkan tanpa si konsumen itu hendak membelinya. Contoh riil pada kasus ini adalah apa yang dinamakan subliminal advertising. Subliminal advertising adalah teknik periklanan yang secara sekilas menyampaikan suatu pesan dengan begitu cepat, sehingga tidak dipersepsikan dengan sadar, tapi tinggal dibawah ambang kesadaran. Teknik ini dipakai dibidang visual maupun audio.

Dalam dunia visual, suatu pesan dimasukkan sebentar saja dalam film, sehingga penonton tidak melihatnya dengan sadar pada layar, namun demikian pesan tersebut akan diingat oleh penonton. Subliminal advertise yang lain adalah mempengaruhi konsumen melalui iklan dengan memanfaatkan faktor-faktor psikologis seperti status, gengsi, seks dan lainnya. Kedua jenis advertise subliminal tersebut secara etis telah mempengaruhi keindependenan konsumen, walau tidak dipungkiri bahwa fungsi sebuah iklan adalah untuk mengajak sebanyak mungkin konsumen untuk membeli suatu produk.

Beberapa permasalahan yang telah disebutkan dimuka terkait periklanan oleh dunia bisnis yang bersinggungan dengan nilai-nilai dan etika, dapat kita perinci sebagai berikut :

Ø Iklan yang ditampilkan tidak mendidik

Dari sisi content, suatu iklan terkadang malah sering menampilkan sisi-sisi yang sama sekali tidak mendidik terhadap konsumen, taruhlah iklan tersebut secara isi adalah benar, namun dalam visualisasi terhadap konsumen dapat tidak mendidik. Kita dapat melihat beberapa tayangan iklan ditelevisi seperti iklan mobil kijang yang menggunakan anak-anak sebagai model, sekilas penulis tangkap sebagai didikan kepada anak untuk bergaya hidup konsumeris.

Iklan-iklan yang tidak logis seperti seorang anak dapat tumbuh besar serta pintar karena mengkonsumsi produk-produk tertentu dan sebagainya. Belum, lagi iklan-iklan yang menonjolkan kekerasan serta sensualitas dalam penayangannya, secara etis iklan-iklan seperti ini tidak layak untuk ditampilkan. Jika boleh penulis merekomendasikan iklan “internet masuk desa” sera “telepon masuk desa” sebagai contoh iklan yang mendidik baik secara content maupun visualisasi terhadap masyarakat.

Ø Iklan yang ditampilkan cenderung menyerang produk lain

Selain beberapa iklan yang kurang atau bahkan tidak mendidik, terdapat pula seberapa iklam yang dalam pengiklanannya saling menjatuhkan produk yang lain, tentunya ini secara etis merupakan suatu bentuk persaingan yang tidak dibenarkan, karena tindakan tersebut merugikan pihak lain.

Ø Iklan berupa spammer merugikan pengguna internet

Penggunaan internet yang akhir-kahir ini sangat pesat perkembangnya ternyata telah mengundang kalangan bisnis untuk terjun kedalamnya, tentunya dalam bentuk iklan. Spam, yakni suatu pesan dalam jumlah yang banyak dan berulang ke dalam email, atau secara terus menerus terakses walaupun kita tidak hendak mengaksesnya ketika kita mengunjungi sebuah situs merupakan sebuah bentuk baru pengiklanan yang tentunya bagi beberapa pihak menguntungkan, namun untuk sebagian pihak lain hal tersebut amat menjengkelkan dan menyusahkan. Prilaku seperti ini, dalam kajian etika bisnis merupakan suatu tindakan yang tidak etis karena telah mengganggu kebebasan orang lain.


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian mengenai maslah periklanan dan etika bisnis, dapat penulis kemukakan bebreapa kesimpulan yakni :

1. pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang mana di dalamnya terdapat individu dan kelompok untuk mendapatkan apa saja yang mereka inginkan dan butuhkan dengan cara menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain

2. Iklan adalah pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam media massa (surat kabar atau majalah) atau ditempat umum.

3. Etika Bisnis adalah penerapan prinsip-prinsip etika yang umum pada suatu wilayah prilaku manusia yang khusus, yaitu kegiatan ekonomi dan bisnis

4. di Indonesia khususnya terdapat permasalahan-permasalahan dalam dunia periklanan terutama menyangkut iklan yang tidak mendidik, iklan yang cenderung menjelek-jelekan produk lain.


B. SARAN

Berdasarkan uraian mengenai periklanan dan etika bisnis dapat penulis kemukakan beberapa saran antara lain sebagai berikut :

1. Sebaiknya pemerintah menerapkan peraturan atau perundangan yang secara tegas mengatur segala yang berkaitan dengan etika dan periklanan

2. Produsen seharusnya tidak hanya memikirkan untuk mendapat keuntungan yang maksimal tanpa melihat dari kepentingan produsen untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dari sekedar produk yang diiklankan.

3. Pemerintah serta masyarakat berperan aktif dalam menyaring serta sebagai kontrol sosial bagi pengiklanan produk-produk yang telah keluar dari jalur etika.


DAFTAR PUSTAKA

Bertens. K, Pengantar Etika Bisnis, Kanisius, Jakarta, 2000

Zimmerrer, Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil, PT. Indeks Jakarta, 1986

Kompas Cyber Media, online diakses 6 Juni 2006 (http://www.kompas.com)

Joko. Sri, Manajemen Produksi dan Operasi, UMM Press, Jaakarta , 2004


3 comments:

  1. mas.... bikin lagi mengenai periklanan obat, saya butuh sekali..... he.. sangat bermanfaat makalahnya,ijin copas

    ReplyDelete
    Replies
    1. mohon maaf blm sempat bikin tulisan sesuai request... :)
      mudah-mudahan suatu saat bisa, atau mas Fajar Budiman yang buat terus share ke saya? :)

      Delete