BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Karunia alam yang telah di limpahkan oleh Allah kepada bangsa indonesia, berupa posisi yang strategis, negeri yang subur dengan limpahan sumberdaya alam yang beraneka ragam, bahan galian, minyak dan gas bumi, hutan yang luas dan lainnya. Menyitir data dari WWF-Indonesia, hutan
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1967, mengamanatkan bahwa pengurusan hutan pada hakekatnya adalah untuk mendapatkan manfaat hutan yang sebesar-besarnya secara serbaguna dan lestari baik secara langsung maupun tidak langsung bagi kemakmuran masyarakat. Pengurusan hutan tersebut dilaksanakan melalui berbagai bentuk kegiatan, yang mencakup: Pengaturan pemolaan dan penataan kawasan hutan, pengaturan dan penyelenggaraan pengusahaan hutan, pengaturan terhadap perlindungan proses ekologi yang mendukung sistem, penyangga kehidupan serta rehabilitasi hutan, tanah dan air, pengaturan terhadap usaha-usaha terselenggaranya dan terpeliharanya pengawetan sumber daya alam dan lingkungan hidup, penyelenggaraan penyuluhan dan pendidikan di bidang kehutanan. Pemanfaatan hutan di
Seiring dengan bertambahnya jumlah manusia serta dengan meningkatnya kebutuhan ekonomis terhadap hutan, serta sering terjadinya kebakaran hutan, hutan-hutan di wilayah
Yang paling akhir dalam rangkaian kerusakan hutan di
B. Permasalahan
Beberapa permasalahan terkait dengan judul makalah “Dampak kebakaran hutan terhadap kegiatan ekonomi nasional” dapat penulis uraikan sebagai berikut :
ü Masalah kebakaran hutan yang jadi rutinitas
ü Kebakaran hutan menyebabkan menurunnya sumbangan sektor hutan terhadap pembangunan
ü Hubungan ekonomi – politik dengan negara tetangga dalam kerjasama pembangunan
BAB II
ANALISA
A. Kerangka Teori
Kajian Ekonomi Pembangunan merupakan kajian yang lengkap dan komfrehensif mengupas segi-segi ekonomi dari berbagai sisi. Selain mengupas cara-cara alokasi sumber daya produktif langka seefisien mungkin serta kesinambungan pertumbuhannya dari waktu kewaktu, ekonomi pembangunan juga memberi perhatian pada mekanisme-mekanisme ekonomi, sosial, politik, dan kelembagaan, baik yang terkandun gdalam sektor swasta maupun yang terdapat pada sektor pemerintah. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari–harinya. Dalam kenyataannya, manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya selalu dihadapkan pada sumber daya pemuas yang terbatas.
Teori Transformasi Struktural – Lewis two sector model, membahas proses pembangunan di negara-negara Dunia Ketiga yang mengalami kelebihan penawaran tenaga kerja selama akhir dekade 1960-an dan dekade 1970-an. Disebutkan dalam teori ini perekonomian yang terbelakang terdiri dari sektor tradisional dan sektor industri perkotaan.
Gambut adalah tanah yang mengandung bahan organik lebih dari 30%. Lahan gambut adalah lahan yang ketebalan gambutnya lebih dari 50 cm
Negara tetangga yang dimaksud dalam makalah ini adalah negara-negara yang berdekatan atau berbatasan langsung dengan Indonesia serta menerima dampak langsung dari kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia berupa asap.
B. Pembahasan
Dalam menghadapi permasalahan mengenai kebakaran hutan di
Penyebab terjadinya kebakaran hutan di
Masalah kebakaran hutan yang jadi rutinitas
Hampir dalam sepuluh tahun terakhir selalu terjadi kebakaran hutan di
Syaratnya muatan politik dalam menyelesaikan permasalahan kebakaran hutan, seperti turut andilnya pihak-pihak tertentu yang berhubungan dengan kekuasaan dengan pemilik HPH menyebabkan penertiban terhadap pemilik-pemilik HPH yang nakal sulit untuk diwujudkan. Terlepas dari muatan politik seharusnya pemerintah melakukan upaya-upaya untuk menagani kebakaran hutan. Apalagi upaya-upaya yang dilakukan saat ini terkesan upaya ala kadarnya.
Upaya-upaya sistematis dapat di mulai dari melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap kebakaran hutan melalui peningkatan kesadaran masyarakat mengenai fungsi-fungsi serta manfaat hutan bagi kehidupan, menerbitkan peraturan-peraturan yang menangani permasalahan seputar hutan, menertibkan pengusaha-pengusaha pemegang HPH yang nakal, meningkatkan jumlah personel pengawas (polisi) hutan. Upaya-upaya pengendalian terhadap kebakaran yang telah terjadi juga dapat dilakukan dengan membentuk unit-unit pengendali kebakaran pada wilayah-wilayah yang potensial menimbulkan kebakaran, pemenuhan kelengkapan pemadam kebakaran serta peningkatan jumlah personil, penggunaan teknologi yang canggih dalam mengendalikan kebakaran hutan pun dapat dijadikan sebagai alternatif untuk menyelesaikan permasalahan ini
Kebakaran hutan dapat menurunkan sumbangan sektor hutan terhadap pembangunan
Sektor kehutanan turut memberikan sumbangsihnya dalam pembangunan, sumbangan berupa hasil hutan, pertanian, kayu dan lain-lain berupa persentase pendapatan. Disamping nilai riil yang disumbangkan oleh kehutanan, masih bnayak sumbangan-sumbangan lain yang telah dihasilkan oleh sektor kehutanan. Sebagai sumberdaya hayati hutan telah melindungi beraneka ragam flora dan fauna yang hidup didalamnya. Hutan menjaga persediaan air dan oksigen bagi kehidupan. Hutan berperan sebagai pengendali banjir bagi daerah-daerah yagn berdekatan dengannya.
Jika diperhatikan, sumbangan-sumbangan hutan terhadap pembangunan, baik yang riil dalam nominal pendapatan ataupun perannya sebagai sumber daya hayati, tentunya kebakaran hutan akan sangat menurunkan peran tersebut. Merupakan suatu kerugian jika kebakaran hutan terus berlanjut, dan dapat menjelma jadi suatu malapetaka jika tidak ditangani dengan seksama.
Hubungan ekonomi – politik dengan negara tetangga dalam kerjasama pembangunan
Pembahasan politik ekonomi termasuk dalam salah satu bahan kajian dalam ekonomi pembangunan. Pembangunan tidak hanya dapat dilakukan oleh suatu negara sendiri, bagaimanapun perlu bantuan serta peran serta pihak (negara) lain dalam menjalankan pembangunan. Kabut asap tebal yang yang dihasilkan oleh terbakarnya hutan-hutan di
Tiga masalah diatas kiranya dapat mewakili dampak yang terjadi akibat kebakaran hutan di
Tidak jauh berbeda dengan kondisi saat ini, contoh kasus yang terjadi beberapa waktu lalu di Riau hingga sebagian besar wilayah Sungai Musi, asap akibat kebakaran lahan gambut menyebabkan tertundanya pelayaran selama beberapa waktu. Mereka khawatir jarak pandang yang pendek menyebabkan terjadinya tabrakan antar kapal yang pada akhirnya menyebabkan kerugian yang lebih besar lagi. Beberapa waktu lalu akibat kebakaran hutan yang terjadi pada hutan-hutan hujan tropis di
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan uraian mengenai “Dampak kebakaran hutan terhadap kegiatan ekonomi nasional” dapat penulis tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
- Pengelolaan hutan yang tidak sistematis/tidak baik, dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan baru di bidang kehutanan.
- Kebakaran hutan yang terjadi pada hutan-hutan di
- Gangguan asap akibat kebakaran hutan menimbulkan berkurangnya kualitas udara bersih dan mengurangi jarak pandang, tidak hanya terjadi di wilayah-wilayah
- Perlu adanya perhatian ekstra dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan ini, sehingga tidak menjadi suatu rutinitas setiap tahunnya.
- Upaya-upaya sistematis berupa pencegahan dan pengendalian terhadap kebakaran hutan perlu ditingkatkan dengan memperhatikan asas koordinasi antara pihak-pihak terkait.
No comments:
Post a Comment