Tuesday, April 7, 2009

Pengikisan Kehidupan bermasyarakat di Buaran Jarak - Tangerang


I. Pendahuluan
Sosiologi adalah studi ilmiah tentang kehidupan sosial manusia secara keseluruhan, baik berupa materil maupun non materil. Sosiologi penting dipelajari, karena dengan mempelajarinya kita dapat mengetahui seluk beluk kehidupan dalam berinteraksi sebagai manusia. Di STIA-LAN Sosiologi dipelajari sebagai bahan ajar untuk membekali mahasiswa-mahasiswanya dalam berinteraksi baik dalam dunia kerja maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
Kehidupan sosial bermasyarakat menjadi tema yang tidak henti-hentinya untuk digali dan dipelajari. Disamping karena tingkat perkembangannya yang cepat, juga karena luas cakupannya. Pola kehidupan masyarakat saat ini yang cenderung lebih ke pola patembayan di banding pola paguyuban menjadi topik yang menarik yang akan kita bahas kali ini.

II. Latar belakang masalah
Pola kehidupan masyarakat kian hari kian berubah, terhitung sejak revolusi industri masyarakat mengubah pola hidupnya dari pola paguyuban yang penuh dengan suasana keakraban dan kehangatan berkultur tradisional dengan pertanian sebagai hasil utama ke pola patembayan yang menggambarkan pola hubungan yang sifatnya rasional berdasarkan kepentingan.
Perubahan tersebut mau tidak mau, suka tidak suka akan terus berjalan seiring dengan berputarnya waktu.
Masyarakat Kampung Buaran Jarak, salah satunya yang terkena imbas ini. Kebetulan Kampung ini adalah tempat kelahiran penulis. Sepuluh sampai dua puluh tahun lalu, kampung ini merupakan kampung yang lumayan terbelakang, instalasi listrik baru ada sekitar tahun 1994, mata pencaharian utama penduduknya sebagian besar adalah bertani. Namun dibalik keterbelakangan itu ada satu nilai, bahkan suatu sistem yang terpelihara yang bernilai luhur, yakni nilai kegotongroyongan serta kebersamaan.
Dahulu setiap dua atau tiga bulan, secara bersama sama warga melakukan kegiatan kerja bakti untuk membersihkan desa, di mulai dari membenahi saluran-saluran air disawah dan kebun sampai dengan membersihkan jalan dan mushola. Kegiatan membangun dan merenovasi sarana-sarana umum dikerjakan secara bergotong royong, begitu juga bila ada acara pernikahan atau upacara kematian, setiap warga pasti akan bergotong royong untuk membantu.
Belum lagi ditinjau dari nilai-nilai dalam bertetangga, dalam satu kampung bisa dipastikan penduduknya saling kenal mengenal, dan hal inilah yang menjadikan kehidupan di kampung begitu indah dan begitu menyenangkan.
Sore hari atau kadang malam hari setelah isya anak-anak berusia Sekolah Dasar bermain secara berkelompok di lapangan memainkan beberapa permainan tradisional, (diantaranya, petak umpet, ikan-ikanan, gatrik dan sebagainya) disertai oleh orangtuanya masing-masing yang datang untuk mengantar atau sekedar menghilangkan penat berkumpul bersama para orang tua yang lain.
Selain iu, di malam hari secara berkelompok para orang tua berkumpul sekedar untuk menghilangkan penat atau ingin menambah keakraban. Belum lagi dilihat dari sisi kehidupan yang religi, penduduk biasanya melakukan pengajian-pengajian rutin setiap minggunya, entah itu siang hari atau malam hari, hal ini pun dilakukan oleh kelompok pemuda dan anak-anak setiap harinya. Jadilah di kampung tersebut kehidupan yang hangat dan akrab.
III. Masalah
Realita yang ada sekarang amat jauh berbeda, jangan harap kita menemui anak-anak yang sedang bermain petak umpet atau ikan-ikanan sementara disekelilingnya ada deretan orang tua yang menonton, atau melihat secara rutin diadakan kerjabakti membersihkan kampung, semua itu telah tereduksi oleh budaya- budaya baru yang mampu menyedot perhatian seluruh warga. Tidak jarang bisa kita lihat di waktu magrib banyak anak-anak yang lebih menyukai nongkrong di depan Televisi di banding datang untuk belajar mengaji.
Pola Patembayan yang berkembang saat ini sedikit banyak telah menggeser pola paguyuban yang telah berakar secara turun temurun dari generasi terdahulu. Pergeseran pola kehidupan yang lebih intim dan erat dalam pola paguyuban ke pola patembayan yang mengedepankan logika dan rasio sedikit banyak memepengaruhi pola kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat.


IV. Pembahasan
Interaksi sosial yang terjadi pasca berubahnya pola hidup masyarakat Kampung Buaran Jarak dari paguyuban ke patembayan yang berdampak pada kurang harmonisnya hubungan dalam bermasyarakat, secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap lingkup kehidupan yang lain baik dalam lingkup besar (kehidupan bernegara) maupun kedalam kehidupan yang lebih kecil lagi (kehidupan berkeluarga).
Akibat akibat yang ditimbulkan dari perubahan tersebut bisa berbeda, bisa berdampak positif atau berdampak negatif, tergantung bagaimana interaksi itu terjadi dan pada siapa itu terjadi.
v Dampak Positif
Dampak positif dari perubahan pola tersebut diantaranya terbentuk kehidupan masyarakat yang relatif lebih cerdas, cerdas dalam artian selalu menggunakan logika dan rasionya dalam menghadapi masalah, serta dalam berinteraksi terhadap sesama. Penggunaan rasio dan logika menyebabkan individu-individu lebih cermat dalam menghadapi segala permasalahnnya, hal ini berimbas pula pada pola hidup yang lebih sehat, berpikiran kedepan untuk memajukan hidup, peningkatan mutu sumberdaya manusia, mutu kehidupan .
v Dampak Negatif
Dampak negatif yang
Untuk itu diperlukan kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan yang ada serta menyelaraskan dengan nilai-nilai yang positif.

No comments:

Post a Comment